I'm in "Pisteuo" for Future exactly.
Derta (sedang) belajar nulis!
YM : x_liel
Read More..
Labels
- inspiration (4)
- Derta mencatat Khotbah (1)
- Menjadi Pendengar dan Pelaku Firman (1)
- The Journey (1)
- cerita (1)
Blog Archive
On Line Here!!
ShoutBox!
skip to main |
skip to sidebar
I hope the Blog will be a inspiration, bless, and bless so do bless for you all.
Keep Bloging & Gbu all..!!
Read More..
13 May 2009
12 May 2009
Guest Book
Silahkan mengisi buku tamu di bawah ini. Terimakasih
Please, leave your comment in the below. Thanks You
Read More..
Please, leave your comment in the below. Thanks You
19 February 2009
Anak Cacat (Based on a True Story)
Cerita ini saya dapatkan dengan menjadi member Mailist [gfreshmag]. semoga juga menjadi berkat buat teman2 sekalian. Amin
Diambil dari sebuah kisah nyata di Amerika Serikat, dan sebuah kisah nyata dalam kehidupan kita.
"Love suffers long and is kind; love does not envy; love does not parade itself, is not puffed up; does not behave rudely, does not seek its own, is not provoked, thinks no evil; does not rejoice in iniquity, but rejoices in the truth; bears all things, believes all things, hopes all things, endures all things.." 1 Corinthians 13:4-7 (NKJV)
Adalah seorang muda yang taat berdoa yang masih berpacaran dengan seorang gadis muda juga yang baik hati. Kedua orang ini adalah dua konglomerat kaya. Sebelumnya merekapun selalu berdoa, "Tuhan berikanlah aku pasangan yang menurut Engkau terbaik..." Setelah mereka menikah, keadaan berubah. Maksudnya, doanya berubah menjadi, "Tuhan, berikanlah kami anak yang terbaik buat kami." Tetapi setelah 7 tahun mereka menikah, mereka tidak mempunyai anak. Setelah mereka berdoa dan berdoa, akhirnya mereka mempunyai anak.
Dan keadaan, maksudnya doa mereka berubah lagi, "Tuhan, biarlah anak ini menjadi anak yang terbaik bagi kami." Dan benar, setelah 9 bulan istrinya mengandung, lalu lahirlah seorang anak bagi mereka. "Anak laki-laki, pak," kata dokternya. Sang ayah langsung melonjak kegirangan. Tetapi setelah 3 hari, sang dokter memanggil si ayah ke rumah sakit.
Lalu si dokter berkata, "Pak, dengan berat hati saya harus menyampaikan kabar buruk kepada anda." Si ayah membalas, "Kabar apapun, saya siap menerimanya, pak dokter. Saya siap menghadapi yang terburuk" "Dan hal yang buruk itu adalah, bahwa putra anda tidak akan bertumbuh dengan normal seperti anak-anak yang lain," jelas si dokter. "Apa maksud bapak?" si ayah bertanya. Dokter melanjutkan, "Putra anda menderita sesuatu kecacatan yang tidak dapat disembuhkan. Yaitu cacat mental yang serius."
Sang ayah lalu menitikan air mata dan berkata sambil berdoa, "Tuhan, apapun yang Engkau berikan kepadaku, aku tahu semuanya baik dan Engkau tidak pernah mencelakakan anak-anakMu."
But above all these things put on love, which is the bond of perfection. Colossians 3:14 (NKJV)
Sejak itu, kedua orang tua itu membeli ranjang bayi khusus anak mereka dan ditaruh di samping ranjang mereka berdua. Mereka selalu kesulitan untuk mengurus anak mereka tersebut, tetapi mereka menanggung semuanya itu. Beranjak keluar dari umur balita, mereka membuatkan kamar khusus untuk anak mereka tersebut. Anak itu menjadi anak yang sangat istimewa dan menjadi anak mereka satu-satunya. Mereka memberikannya segala yang dia mau dan dia perlukan. Mainan macam-macam, komputer, boneka, dan lain-lain. Dan jika si ayah selesai pulang kerja, ia selalu mengajak si anak bermain. Dengan mainan yang ada atau jika ayahnya membawa mainan yang baru untuk anaknya. Setiap ayahnya pergi keluar misalkan untuk berpesta dengan rekan kerjanya atau teman-temannya yang sedang berbahagia, ia selalu membawa serta istri dan anaknya. Dan di depan rekan-rekan kerjanya atau teman-temannya, ia selalu membanggakan anaknya.
"Woi anak gw nih… ganteng kan ?"
Selalu ia mengatakan demikian, karena ia tahu, anaknya ini adalah anugerah Allah yang terbesar dalam dirinya.. Dan ia sangat mengasihi anak ini, karena ini anaknya. Meskipun dia cacat. Tetapi setelah anak itu bertumbuh makin dewasa, kecacatannya semakin kelihatan. Kemampuan komunikasinya kurang, jika terjemur matahari sebentar mulutnya akan keluar busa, dan jika sedang berbicara kadang air liurnya menetes. Tetapi meskipun begitu, kedua orang tua tetap sangat sangat menyayangi anak mereka yang cacat itu.
Suatu hari, pagi-pagi sekali anak cacat ini sudah bangun, sekitar pukul 4.30.
Dalam pikirannya, "Hari ini, aku pengen buat sarapan yang speeeeeesial buat papa."
Setelah doa pagi, ia pergi menuju dapur. Ia mengambil potong roti, lalu menaruhnya dalam oven, dan menyetel waktunya sampai 10 menit. Tentu saja hasilnya gosong. Setelah bunyi 'ting', maka anak cacat itu menaruhnya di atas sebuah piring. Lalu ia mengoleskan selai kacang keju yang (amat) sangat banyak, sambil berpikir, "Harus kasih yang baaaaanyak buat papa, biar ueeeeenak rasanya". Setelah itu, ia berlari ke kulkas, karena ayam sudah mulai berkokok, lalu mengambil sebutir telur. Dan lalu memanaskan panci di atas kompor, lalu memecahkan telur tersebut dan menuangkan isinya ke dalam panci tersebut, dan langsung menaruhnya di atas piring yang lain, sambil berpikir, "Kalo aku buatnya cepet, pasti papa seneng, karena gak perlu nunggu lama."
Dan lalu ia bergegas mengambil cangkir, dan mengambil toples kopi bubuk. Jika kita hanya membutuhkan 2 sendok teh, anak cacat ini memakai 5 sendok teh kopi bubuk, sambil berpikir, "Kalau 2 sendok teh saja sudah harum, apalagi 5, pasti papa suka." Jadilah kopi yang terasa seperti kopi tua itu.
Lalu si anak cacat ini mengambil nampan, lalu dengan hati-hati tanpa menimbulkan bunyi macam-macam, menaruh semua piring yang di atasnya ada roti gosong dan telur mentah dan cangkir kopi tua tersebut, dan menuju kamar ayahnya.
Lalu ia membangunkan ayahnya, dan lalu berkata begini, "Papa , bangun dong, aku udah buat sarapan yang spesiaaaaaaaal buat papa."
Lalu ayahnya bangun dan melihat dan menghirup aroma 'sedap' dari roti gosong, telur mentah dan kopi tua tersebut.
"Wah pasti enak nih."
Sebelum si ayah melipat tangannya untuk berdoa, si anak berkata, "Pa, kali ini aku doain makanan ini buat papa ya, 'kan biasanya papa yang doain. OK ya papa?"
Sebelum ayahnya sempat mengangguk, si anak cacat ini sudah melanjutkan, "Papa ikutin ya: Tuhan Yesus, terima kasih, atas makanan ini, yang telah Tuhan sediakan. Terima kasih Tuhan, amin."
Lalu ayahnya mecoba roti gosong tersebut, dan setelah ayahnya mengunyah gigitan pertama, si anak cacat dengan polosnya bertanya, "Enak kan pa?"
"Iya, enaaaak sekali." lalu melanjutkan makan. Setelah roti tersebut habis, ia memakan telur mentah tersebut. Dan si anak bertanya, "Telurnya enak kan pa? Aku yang masak semuanya loooo…."
Si ayah berkata, "Wah kamu yang masak? Enak sekali nak."
Lalu si ayah melanjutkan memakan telur mentah tersebut. Setelah semua makanan habis, ia mecoba kopi tua itu. Si anak bertanya lagi, "Harum dan enak kan pa?" Si ayah tanpa expresi mual apapun, membalasnya, "Pahit, tapi papa suka sekali."
Dan dengan lugunya si anak menjawab, "Ya iya dong papa, kopi kan pahit…," Karena ia mengira ayahnya sedang bercanda.
Setelah semuanya habis, si ayah membelai kepala anaknya dan berkata "Ray, kamu tau nggak…" "Nggak paa," potong si anak cacat tersebut.
Lalu si ayah melanjutkan, "Kalau semua masakan kamu, enaaaaak sekali."
Lalu si anak menjawab, "Iya dong pa, kan aku yang masakin, spesiaaaaaal buat papa."
Lalu si ayah berkata lagi, "Kamu tahu nggak kenapa papa senang hari ini?"
Si anak sambil menggelengkan kepala,"Nggak tau pa…."
"Karena hari ini kamu dah buat sarapan yang, spesiaaaaal buat papa."
Lalu si ayah melanjutkan, "Ray, kamu tahu gak kenapa papa sayaaaaaaang sekali sama kamu?" Lalu dengan lugunya anak cacat ini menjawab, "Nggak tahu pa….."
"Karena kamu anak papa yang udah bikin papa, seneeeeeeeeeeeng banget."
"Raymond juga, sayaaaaaaaaaang banget sama papa."
Lalu sambil menitikan air mata, ia memeluk anaknya yang cacat itu, dan berkata kepada anaknya, "Terima kasih ya nak, karena telah memasakan sarapan roti, telur, dan kopi ini buat papa. Semuanya terasa, enaaaaak sekali."
Lalu si anak menjawab, "Sama-sama papaah…."
Dan si ayah lalu berdoa dalam hatinya, "Tuhan terima kasih, karena Engkau sudah memberikan anak yang sangat sayang padaku…"
Anda tahu, siapakah anak cacat dan ayah tersebut?
Kamulah, yang sedang membaca adalah anak yang cacat tersebut.. Seperti anak cacat itu memberikan kepada ayahnya, roti gosong, telur mentah dan kopi tua, juga kita, memberikan apa yang tidak sempurna dari kita untuk Tuhan. Roti gosong, telur mentah dan kopi tua, yang merupakan apa yang tidak sempurna dari kita misalnya, pujian, dan kehidupan kita, Tuhan terima semuanya dengan senang hati, karena Tuhan tahu, bahwa kita melakukannya dengan segenap hati kita yang tertuju pada Bapa di sorga, dan kita ingin melakukan yang terbaik untuk Bapa kita di sorga.
NB: Memang sulit melihat kenyataan bahwa kitalah anak cacat tersebut. Mengasihi dan menerima seorang anak yang cacat, yaitu seorang anak yang menurut nalar tidak memiliki masa depan dan tidak dapat diharapkan pastilah benar-benar memerlukan suatu "kasih tidak bersyarat" yang merupakan suatu pergumulan besar dalam hidup manusia.
Ingat ini: Bapamu di sorga menyayangimu, apa adamu, apa yang ada padamu, apapun yang engkau berikan dengan segenap hatimu, merupakan sebuah persembahan yang harum. Karena Bapamu mengasihi kamu, sampai-sampai Ia sendiri mengirimkan Anak-Nya untuk turun ke dunia, untuk menebuskan dan mematahkan segala kutuk atas diri kita, dan untuk membayar lunas segala hutang dosa kita dan menebus dosa kita dari maut..
Ingat : Bapamu (Allah mu) di sorga mengasihimu.
"You are all fair, my love, and there is no spot in you." Song of Solomon 4:7 (NKJV)
Read More..
Diambil dari sebuah kisah nyata di Amerika Serikat, dan sebuah kisah nyata dalam kehidupan kita.
"Love suffers long and is kind; love does not envy; love does not parade itself, is not puffed up; does not behave rudely, does not seek its own, is not provoked, thinks no evil; does not rejoice in iniquity, but rejoices in the truth; bears all things, believes all things, hopes all things, endures all things.." 1 Corinthians 13:4-7 (NKJV)
Adalah seorang muda yang taat berdoa yang masih berpacaran dengan seorang gadis muda juga yang baik hati. Kedua orang ini adalah dua konglomerat kaya. Sebelumnya merekapun selalu berdoa, "Tuhan berikanlah aku pasangan yang menurut Engkau terbaik..." Setelah mereka menikah, keadaan berubah. Maksudnya, doanya berubah menjadi, "Tuhan, berikanlah kami anak yang terbaik buat kami." Tetapi setelah 7 tahun mereka menikah, mereka tidak mempunyai anak. Setelah mereka berdoa dan berdoa, akhirnya mereka mempunyai anak.
Dan keadaan, maksudnya doa mereka berubah lagi, "Tuhan, biarlah anak ini menjadi anak yang terbaik bagi kami." Dan benar, setelah 9 bulan istrinya mengandung, lalu lahirlah seorang anak bagi mereka. "Anak laki-laki, pak," kata dokternya. Sang ayah langsung melonjak kegirangan. Tetapi setelah 3 hari, sang dokter memanggil si ayah ke rumah sakit.
Lalu si dokter berkata, "Pak, dengan berat hati saya harus menyampaikan kabar buruk kepada anda." Si ayah membalas, "Kabar apapun, saya siap menerimanya, pak dokter. Saya siap menghadapi yang terburuk" "Dan hal yang buruk itu adalah, bahwa putra anda tidak akan bertumbuh dengan normal seperti anak-anak yang lain," jelas si dokter. "Apa maksud bapak?" si ayah bertanya. Dokter melanjutkan, "Putra anda menderita sesuatu kecacatan yang tidak dapat disembuhkan. Yaitu cacat mental yang serius."
Sang ayah lalu menitikan air mata dan berkata sambil berdoa, "Tuhan, apapun yang Engkau berikan kepadaku, aku tahu semuanya baik dan Engkau tidak pernah mencelakakan anak-anakMu."
But above all these things put on love, which is the bond of perfection. Colossians 3:14 (NKJV)
Sejak itu, kedua orang tua itu membeli ranjang bayi khusus anak mereka dan ditaruh di samping ranjang mereka berdua. Mereka selalu kesulitan untuk mengurus anak mereka tersebut, tetapi mereka menanggung semuanya itu. Beranjak keluar dari umur balita, mereka membuatkan kamar khusus untuk anak mereka tersebut. Anak itu menjadi anak yang sangat istimewa dan menjadi anak mereka satu-satunya. Mereka memberikannya segala yang dia mau dan dia perlukan. Mainan macam-macam, komputer, boneka, dan lain-lain. Dan jika si ayah selesai pulang kerja, ia selalu mengajak si anak bermain. Dengan mainan yang ada atau jika ayahnya membawa mainan yang baru untuk anaknya. Setiap ayahnya pergi keluar misalkan untuk berpesta dengan rekan kerjanya atau teman-temannya yang sedang berbahagia, ia selalu membawa serta istri dan anaknya. Dan di depan rekan-rekan kerjanya atau teman-temannya, ia selalu membanggakan anaknya.
"Woi anak gw nih… ganteng kan ?"
Selalu ia mengatakan demikian, karena ia tahu, anaknya ini adalah anugerah Allah yang terbesar dalam dirinya.. Dan ia sangat mengasihi anak ini, karena ini anaknya. Meskipun dia cacat. Tetapi setelah anak itu bertumbuh makin dewasa, kecacatannya semakin kelihatan. Kemampuan komunikasinya kurang, jika terjemur matahari sebentar mulutnya akan keluar busa, dan jika sedang berbicara kadang air liurnya menetes. Tetapi meskipun begitu, kedua orang tua tetap sangat sangat menyayangi anak mereka yang cacat itu.
Suatu hari, pagi-pagi sekali anak cacat ini sudah bangun, sekitar pukul 4.30.
Dalam pikirannya, "Hari ini, aku pengen buat sarapan yang speeeeeesial buat papa."
Setelah doa pagi, ia pergi menuju dapur. Ia mengambil potong roti, lalu menaruhnya dalam oven, dan menyetel waktunya sampai 10 menit. Tentu saja hasilnya gosong. Setelah bunyi 'ting', maka anak cacat itu menaruhnya di atas sebuah piring. Lalu ia mengoleskan selai kacang keju yang (amat) sangat banyak, sambil berpikir, "Harus kasih yang baaaaanyak buat papa, biar ueeeeenak rasanya". Setelah itu, ia berlari ke kulkas, karena ayam sudah mulai berkokok, lalu mengambil sebutir telur. Dan lalu memanaskan panci di atas kompor, lalu memecahkan telur tersebut dan menuangkan isinya ke dalam panci tersebut, dan langsung menaruhnya di atas piring yang lain, sambil berpikir, "Kalo aku buatnya cepet, pasti papa seneng, karena gak perlu nunggu lama."
Dan lalu ia bergegas mengambil cangkir, dan mengambil toples kopi bubuk. Jika kita hanya membutuhkan 2 sendok teh, anak cacat ini memakai 5 sendok teh kopi bubuk, sambil berpikir, "Kalau 2 sendok teh saja sudah harum, apalagi 5, pasti papa suka." Jadilah kopi yang terasa seperti kopi tua itu.
Lalu si anak cacat ini mengambil nampan, lalu dengan hati-hati tanpa menimbulkan bunyi macam-macam, menaruh semua piring yang di atasnya ada roti gosong dan telur mentah dan cangkir kopi tua tersebut, dan menuju kamar ayahnya.
Lalu ia membangunkan ayahnya, dan lalu berkata begini, "Papa , bangun dong, aku udah buat sarapan yang spesiaaaaaaaal buat papa."
Lalu ayahnya bangun dan melihat dan menghirup aroma 'sedap' dari roti gosong, telur mentah dan kopi tua tersebut.
"Wah pasti enak nih."
Sebelum si ayah melipat tangannya untuk berdoa, si anak berkata, "Pa, kali ini aku doain makanan ini buat papa ya, 'kan biasanya papa yang doain. OK ya papa?"
Sebelum ayahnya sempat mengangguk, si anak cacat ini sudah melanjutkan, "Papa ikutin ya: Tuhan Yesus, terima kasih, atas makanan ini, yang telah Tuhan sediakan. Terima kasih Tuhan, amin."
Lalu ayahnya mecoba roti gosong tersebut, dan setelah ayahnya mengunyah gigitan pertama, si anak cacat dengan polosnya bertanya, "Enak kan pa?"
"Iya, enaaaak sekali." lalu melanjutkan makan. Setelah roti tersebut habis, ia memakan telur mentah tersebut. Dan si anak bertanya, "Telurnya enak kan pa? Aku yang masak semuanya loooo…."
Si ayah berkata, "Wah kamu yang masak? Enak sekali nak."
Lalu si ayah melanjutkan memakan telur mentah tersebut. Setelah semua makanan habis, ia mecoba kopi tua itu. Si anak bertanya lagi, "Harum dan enak kan pa?" Si ayah tanpa expresi mual apapun, membalasnya, "Pahit, tapi papa suka sekali."
Dan dengan lugunya si anak menjawab, "Ya iya dong papa, kopi kan pahit…," Karena ia mengira ayahnya sedang bercanda.
Setelah semuanya habis, si ayah membelai kepala anaknya dan berkata "Ray, kamu tau nggak…" "Nggak paa," potong si anak cacat tersebut.
Lalu si ayah melanjutkan, "Kalau semua masakan kamu, enaaaaak sekali."
Lalu si anak menjawab, "Iya dong pa, kan aku yang masakin, spesiaaaaaal buat papa."
Lalu si ayah berkata lagi, "Kamu tahu nggak kenapa papa senang hari ini?"
Si anak sambil menggelengkan kepala,"Nggak tau pa…."
"Karena hari ini kamu dah buat sarapan yang, spesiaaaaal buat papa."
Lalu si ayah melanjutkan, "Ray, kamu tahu gak kenapa papa sayaaaaaaang sekali sama kamu?" Lalu dengan lugunya anak cacat ini menjawab, "Nggak tahu pa….."
"Karena kamu anak papa yang udah bikin papa, seneeeeeeeeeeeng banget."
"Raymond juga, sayaaaaaaaaaang banget sama papa."
Lalu sambil menitikan air mata, ia memeluk anaknya yang cacat itu, dan berkata kepada anaknya, "Terima kasih ya nak, karena telah memasakan sarapan roti, telur, dan kopi ini buat papa. Semuanya terasa, enaaaaak sekali."
Lalu si anak menjawab, "Sama-sama papaah…."
Dan si ayah lalu berdoa dalam hatinya, "Tuhan terima kasih, karena Engkau sudah memberikan anak yang sangat sayang padaku…"
Anda tahu, siapakah anak cacat dan ayah tersebut?
Kamulah, yang sedang membaca adalah anak yang cacat tersebut.. Seperti anak cacat itu memberikan kepada ayahnya, roti gosong, telur mentah dan kopi tua, juga kita, memberikan apa yang tidak sempurna dari kita untuk Tuhan. Roti gosong, telur mentah dan kopi tua, yang merupakan apa yang tidak sempurna dari kita misalnya, pujian, dan kehidupan kita, Tuhan terima semuanya dengan senang hati, karena Tuhan tahu, bahwa kita melakukannya dengan segenap hati kita yang tertuju pada Bapa di sorga, dan kita ingin melakukan yang terbaik untuk Bapa kita di sorga.
NB: Memang sulit melihat kenyataan bahwa kitalah anak cacat tersebut. Mengasihi dan menerima seorang anak yang cacat, yaitu seorang anak yang menurut nalar tidak memiliki masa depan dan tidak dapat diharapkan pastilah benar-benar memerlukan suatu "kasih tidak bersyarat" yang merupakan suatu pergumulan besar dalam hidup manusia.
Ingat ini: Bapamu di sorga menyayangimu, apa adamu, apa yang ada padamu, apapun yang engkau berikan dengan segenap hatimu, merupakan sebuah persembahan yang harum. Karena Bapamu mengasihi kamu, sampai-sampai Ia sendiri mengirimkan Anak-Nya untuk turun ke dunia, untuk menebuskan dan mematahkan segala kutuk atas diri kita, dan untuk membayar lunas segala hutang dosa kita dan menebus dosa kita dari maut..
Ingat : Bapamu (Allah mu) di sorga mengasihimu.
"You are all fair, my love, and there is no spot in you." Song of Solomon 4:7 (NKJV)
18 February 2009
JalanMu Tak Terselami
3:40 PM 2/18/2009
Hari ini aku mulai seperti biasa! Doa pagi (walau sebentar), praise & worship bentar, dll. Habis itu, browsing pake MODEM & Laptop kantor. Rasanya semua everything is Ok! Semua terget kerjaan termasuk secondary browsing seperti balas testy, nulis di "wall-to-wall", balas email, check "pagerank" semua hampir perfect. "Puji Tuhan..." itulah kata yang pantas, walau hanya aku ucapkan dalam hati.
Namun,
sesuatu yang terjadi saat aku melakukan "copy-paste" file-file kerjaan!
Secara tidak sengaja, aku menghapus semua, sekali lagi semua folder temenku. Dan yang lebih parah dan bikin aku pucat kaku, di dalamnya ada file-file penting termasuk file skripsi dan kerjaan. "Oh my Awsesome God...!!! What should i do?" Spontan jadi lemes, bingung trus bingung mau ngapain. Aku coba pakai "System Restore" dari Accessories tetep tidak bisa.
NB: (Derta've an Awesome God) Mode: Off, Derta masih mengandalkan dirinya yang lemah, alhasil: Nothing!
Akhirnya! Manusia, manusia!
"Praise God..." Itu kata yang (percaya-ga-percaya) bikin hati ini jadi cool & berfikiran jernih. Trus kekampus, ketemu dengan temen-temen seangkatan, ujung-ujungnya cerita dan "Praise God! God will make a way, where there seems to be no way..."
Tahu ga!?
Ada software yang bisa ngeRestore file yang sudah kehapus, walaupun kehapusnya pakai Shift+Delete. "Praise God... Pelajaran berharga aku dapat hari ini, dari BERSYUKUR sampai Software, Komplitkan yang Dia ajarkan?"
Itu pengalamanku hari ini Saudara Kekasih, aku sadar sebenarnya Tuhan pengen hidup kita semakin hari semakin meningkat dan kadang-kadang (Baca: seringkali) Dia pakai cara yang bikin "dag-dig-dug" tapi hasilnya luas biasa. Hmmm...
Kalau boleh cerita nie, dulu yang namanya: Browsing & Renang (aku pakai 2 contoh aja ya, there're to much item) adalah hal yang rasanya sulit banget, yakin susah banget. Tapi tahu ga sekarang, bukan hanya "Browsing & Renang" yang Dia sediakan, ya at least aku salah anggota aktif Scientific Diving.
Semoga sedikit cerita dapat membuat Saudara Kekasih semakin mantap melalui hidup dalam bimbingannya. Amin.
Read More..
Hari ini aku mulai seperti biasa! Doa pagi (walau sebentar), praise & worship bentar, dll. Habis itu, browsing pake MODEM & Laptop kantor. Rasanya semua everything is Ok! Semua terget kerjaan termasuk secondary browsing seperti balas testy, nulis di "wall-to-wall", balas email, check "pagerank" semua hampir perfect. "Puji Tuhan..." itulah kata yang pantas, walau hanya aku ucapkan dalam hati.
Namun,
sesuatu yang terjadi saat aku melakukan "copy-paste" file-file kerjaan!
Secara tidak sengaja, aku menghapus semua, sekali lagi semua folder temenku. Dan yang lebih parah dan bikin aku pucat kaku, di dalamnya ada file-file penting termasuk file skripsi dan kerjaan. "Oh my Awsesome God...!!! What should i do?" Spontan jadi lemes, bingung trus bingung mau ngapain. Aku coba pakai "System Restore" dari Accessories tetep tidak bisa.
NB: (Derta've an Awesome God) Mode: Off, Derta masih mengandalkan dirinya yang lemah, alhasil: Nothing!
Akhirnya! Manusia, manusia!
"Praise God..." Itu kata yang (percaya-ga-percaya) bikin hati ini jadi cool & berfikiran jernih. Trus kekampus, ketemu dengan temen-temen seangkatan, ujung-ujungnya cerita dan "Praise God! God will make a way, where there seems to be no way..."
Tahu ga!?
Ada software yang bisa ngeRestore file yang sudah kehapus, walaupun kehapusnya pakai Shift+Delete. "Praise God... Pelajaran berharga aku dapat hari ini, dari BERSYUKUR sampai Software, Komplitkan yang Dia ajarkan?"
Itu pengalamanku hari ini Saudara Kekasih, aku sadar sebenarnya Tuhan pengen hidup kita semakin hari semakin meningkat dan kadang-kadang (Baca: seringkali) Dia pakai cara yang bikin "dag-dig-dug" tapi hasilnya luas biasa. Hmmm...
Kalau boleh cerita nie, dulu yang namanya: Browsing & Renang (aku pakai 2 contoh aja ya, there're to much item) adalah hal yang rasanya sulit banget, yakin susah banget. Tapi tahu ga sekarang, bukan hanya "Browsing & Renang" yang Dia sediakan, ya at least aku salah anggota aktif Scientific Diving.
Semoga sedikit cerita dapat membuat Saudara Kekasih semakin mantap melalui hidup dalam bimbingannya. Amin.
13 February 2009
Mujizat Perubahan Hidup (bagian I)
Hasil riset Gallup & Barna menunjukkan bahwa kira-kira hanya 10% orang kristen di Amerika yang benar-benar mengalami perubahan hidup yang drastis. Hal itu menunjukkan bahwa sedikitnya orang percaya yang benar-benar mangalami MUJIZAT dalam PERUBAHAN HIDUP.
Mengapa kita semua rindu untuk "berubah bentuk"?
2. Kedewasaan Rohani: Yesus menjadi Tuhan saya hingga saya menjadi serupa dengan Kristus
3. Reproduksi Rohani: Yesus memakai saya untuk mengasihi orang lain
Panggilan:
"menjaga kesatuan" didalam ayat-ayat tersebut kata "satu" disebut 7 kali, sedangkan kata "semua" disebut sebanyak 4 kali.
kata "satu" menunjukkan kesatuan,
kata "semua" menunjukkan penyertaan semua (tanpa kecuali),
jadi "morphing" berlaku untuk semua orang.
Sindrom: berusaha keras-berbuat baik-kegagalan. karena gagal memahami identitas kita dalam Kristus
Anda tidak akan pernah mengalami transformasi kudus jika tidak terlibat dalam hubungan yang penuh kasih dan berpusat pada Firman Tuhan yang bertemu secara teratur. Contoh: Komsel, keluarga
3. RABUN/LAMUR ROHANI
Kita dipanggil untuk menjadi serupa dengan Kristus. Kita dipanggil untuk hidup sepadan (seimbang) dengan Kristus. Namun, hal itu terjadi dalam komunitas, bukan individual/sendiri
Read More..
Mengapa kita semua rindu untuk "berubah bentuk"?
- Pada dasarnya manusia ingin mangalami perubahan yang lebih baik. Lihat banyak seminar-seminar "capacity building" yang laku keras.
- DNA rohani dari Allah. Semua manusia ingin menjadi lebih baik, tidak ada manusia yang ingin menjadi lebih buruk.
- METAMORFOSIS ROHANI
2. Kedewasaan Rohani: Yesus menjadi Tuhan saya hingga saya menjadi serupa dengan Kristus
3. Reproduksi Rohani: Yesus memakai saya untuk mengasihi orang lain
Panggilan:
- Ayat Pokok, Baca: Efesus 4:1
- Kata "berpadanan" (worthy) berarti SEIMBANG (neraca)
- Persilahkan Yesus menjalani hidup-Nya melalui saudara.
- Apakah hal itu berarti kita pasif saja? Lihat Proses selanjutnya...
- PROSES: Baca Ayat Pokok Efesus 4:2-3
Perhatikan kata: rendah hati, lemah lembut, sabar. Dapatkah orang mempraktekkan semua ini sendirian? Tidak mungkin! Berarti ayat ini berbicara tentang kehidupan di tengah komunitas.
Kepompong adalah gambaran dari komunitas. Contoh: Komsel, PA/KTB, dll
Praktekkan hubungan yang berkorban dan berpusat pada orang lain.Kepompong adalah gambaran dari komunitas. Contoh: Komsel, PA/KTB, dll
- KERENDAHAN HATI Filipi 2:3-5 Dari fokus diri sendiri kepada orang lain dan mau melayani orang lain
- LEMAH LEMBUT: kekuatan yang terkendali
- SABAR: ketika ada kekecewaan, frustasi, dan penundaan
- SALING MEMBANTU: saling berbagi beban hidup.
- ALASAN
"menjaga kesatuan" didalam ayat-ayat tersebut kata "satu" disebut 7 kali, sedangkan kata "semua" disebut sebanyak 4 kali.
kata "satu" menunjukkan kesatuan,
kata "semua" menunjukkan penyertaan semua (tanpa kecuali),
jadi "morphing" berlaku untuk semua orang.
- TIGA ALASAN KITA GAGAL UNTUK BERUBAH:
Sindrom: berusaha keras-berbuat baik-kegagalan. karena gagal memahami identitas kita dalam Kristus
- Penyebab: Kurang pengetahuan
- penyembuh: Memahami/menguasai Alkitab
Anda tidak akan pernah mengalami transformasi kudus jika tidak terlibat dalam hubungan yang penuh kasih dan berpusat pada Firman Tuhan yang bertemu secara teratur. Contoh: Komsel, keluarga
- Penyebab: Dosa Kesombongan
- Penyembuh: Bergabung dengan sebuah komunitas kecil
3. RABUN/LAMUR ROHANI
Kita dipanggil untuk menjadi serupa dengan Kristus. Kita dipanggil untuk hidup sepadan (seimbang) dengan Kristus. Namun, hal itu terjadi dalam komunitas, bukan individual/sendiri
- Penyebab: Budaya Komsumerisme. Berpusat pada diri sendiri.
- penyembuh: Wawasan yang tinggi tentang Allah. Baca: Yesaya 40.
- Kesimpulan:
dikutip dari "Khotbah GBT Kristus Alfa Omega jemaat Ngesrep, Minggu, 1 februari 2009 oleh: Pdt. Henoch Edi Haryanto, M. Th" dalam catatan khotbah Derta Purwita
27 January 2009
Kisah Seekor Kupu-kupu
Di sebuah kota kecil yang tenang dan indah, ada sepasang pria dan wanita yang saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja. Setiap orang yang bertemu dengan mereka tidak bisa tidak akan menghantar dengan pandangan kagum dan doa bahagia. Mereka saling mengasihi satu sama lain.
Namun pada suatu hari, malang sang lelaki mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring dirumah sakit tidak sadarkan diri. Siang malam sang wanita menjaga di depan ranjang tiada henti memanggil-manggil kekasih yang tidak sadar sedikitpun. Akhirnya sang wanita berdoa kepada Tuhannya agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri hampir kering karena menangis sepanjang hari.Seminggu telah berlalu, sang lelaki tetap pingsan tertidur seperti dulu, sedangkan si wanita telah berubah menjadi pucat pasi dab lesu tidak terkira, namun ia tetap dengan susah payah bertahan dan akhirnya pada suatu hari Tuhannya terharu oleh keadaan wanita yang setia dan teguh itu. Tuhannya bertanya kepadanya "Apakah kamu benar-benar bersedia menggunakan nyawamu sendiri untuk menukarnya?" . Si wanita tanpa ragu sedikitpun menjawab "Ya". Tuhan berkata "Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh kembali, namun kamu harus berjanji menjelma menjadi kupu-kupu selama 3 tahun. Pertukaran sepert ini apakah kamu juga bersedia?". Si wanita terharu setelah mendengarnya dan dengan jawaban yang pasti menjawab "saya bersedia!".
Akhirnya lelaki itu telah siuman, Namun sayang ia tidak melihat kekasihnya berada didekatnya. Sang lelaki sepanjang hari tidak makan dan istirahat terus mencari. Ia begitu rindu kepadanya. Dalam sekejap telah tiba musim semi yang kedua, sang kupu-kupu dengan tidak sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yang lama di tinggalkannya.
Namun tiba-tiba sang kupu-kupu terkejut dengan apa yang dilihatnya di samping sang kekasihnya ternyata telah berdiri seorg wanita cantik. Ia benar-benar tidak percaya dengan pemandangan di depan matanya sendiri. Sang kupu-kupu sangat sedih. ia seringkali melihat kekasihnya membawa wanita itu ke gunung memandang matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai. sang kupu-kupu yang hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu.
Tiga tahun perjanjian Tuhannya dengan sang kupu-kupu sudah akan segera berakhir dan pada saat hari yang terakhir, kekasih si kupu-kupu melaksanakan pernikahan dengan wanita itu. Ia memandangi sang kekasih memakaikan cincin ke tangan wanita itu, kemudian memandangi mereka berciuman dengan mesranya lalu mengalirlah air mata sedih sang kupu-kupu.
Dengan pedih hati Tuhannya menarik napas "Apakah kamu menyesal?". Sang kupu-kupu mengeringkan air matanya "Tidak". Tuhannya lalu berkata di sertai seberkas kegembiraan "Besok kamu sudah dapat kembali menjadi dirimu sendiri". Sang kupu-kupu menggeleng-gelengka n kepalanya "Biarkanlah aku menjadi kupu-kupu seumur hidup".
ADA BEBERAPA KEHILANGAN MERUPAKAN TAKDIR.
ADA BEBERAPA PERTEMUAN ADALAH YANG TIDAK AKAN BERAKHIR SELAMANYA.
MENCINTAI SESEORANG TIDAK MESTI HARUS MEMILIKI, NAMUN MEMILIKI SESEORANG MAKA HARUS BAIK-BAIK MENCINTAINYA...
Read More..
Namun pada suatu hari, malang sang lelaki mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring dirumah sakit tidak sadarkan diri. Siang malam sang wanita menjaga di depan ranjang tiada henti memanggil-manggil kekasih yang tidak sadar sedikitpun. Akhirnya sang wanita berdoa kepada Tuhannya agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri hampir kering karena menangis sepanjang hari.Seminggu telah berlalu, sang lelaki tetap pingsan tertidur seperti dulu, sedangkan si wanita telah berubah menjadi pucat pasi dab lesu tidak terkira, namun ia tetap dengan susah payah bertahan dan akhirnya pada suatu hari Tuhannya terharu oleh keadaan wanita yang setia dan teguh itu. Tuhannya bertanya kepadanya "Apakah kamu benar-benar bersedia menggunakan nyawamu sendiri untuk menukarnya?" . Si wanita tanpa ragu sedikitpun menjawab "Ya". Tuhan berkata "Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh kembali, namun kamu harus berjanji menjelma menjadi kupu-kupu selama 3 tahun. Pertukaran sepert ini apakah kamu juga bersedia?". Si wanita terharu setelah mendengarnya dan dengan jawaban yang pasti menjawab "saya bersedia!".
Akhirnya lelaki itu telah siuman, Namun sayang ia tidak melihat kekasihnya berada didekatnya. Sang lelaki sepanjang hari tidak makan dan istirahat terus mencari. Ia begitu rindu kepadanya. Dalam sekejap telah tiba musim semi yang kedua, sang kupu-kupu dengan tidak sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yang lama di tinggalkannya.
Namun tiba-tiba sang kupu-kupu terkejut dengan apa yang dilihatnya di samping sang kekasihnya ternyata telah berdiri seorg wanita cantik. Ia benar-benar tidak percaya dengan pemandangan di depan matanya sendiri. Sang kupu-kupu sangat sedih. ia seringkali melihat kekasihnya membawa wanita itu ke gunung memandang matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai. sang kupu-kupu yang hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu.
Tiga tahun perjanjian Tuhannya dengan sang kupu-kupu sudah akan segera berakhir dan pada saat hari yang terakhir, kekasih si kupu-kupu melaksanakan pernikahan dengan wanita itu. Ia memandangi sang kekasih memakaikan cincin ke tangan wanita itu, kemudian memandangi mereka berciuman dengan mesranya lalu mengalirlah air mata sedih sang kupu-kupu.
Dengan pedih hati Tuhannya menarik napas "Apakah kamu menyesal?". Sang kupu-kupu mengeringkan air matanya "Tidak". Tuhannya lalu berkata di sertai seberkas kegembiraan "Besok kamu sudah dapat kembali menjadi dirimu sendiri". Sang kupu-kupu menggeleng-gelengka n kepalanya "Biarkanlah aku menjadi kupu-kupu seumur hidup".
ADA BEBERAPA KEHILANGAN MERUPAKAN TAKDIR.
ADA BEBERAPA PERTEMUAN ADALAH YANG TIDAK AKAN BERAKHIR SELAMANYA.
MENCINTAI SESEORANG TIDAK MESTI HARUS MEMILIKI, NAMUN MEMILIKI SESEORANG MAKA HARUS BAIK-BAIK MENCINTAINYA...
Sebuah Baut Kecil (Bacaan: Filipi 2:1-11)
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
- Filipi 2:3
Sebuah baut kecil, bersama ribuan baut seukurannya dipasang untuk menahan lempengan-lempengan baja di lambung sebuah kapal besar. Saat melintasi samudera Hindia yang ganas, baut kecil itu terancam lepas. Hal itu membuat ribuan baut lain terancam lepas pula.
Baut-baut kecil lain berteriak menguatkan, "Awas! Berpeganglah erat-erat! Jika kamu lepas kami juga akan lepas!" Teriakan itu didengar oleh lempengan-lempengan baja yang membuat mereka menyerukan hal yang sama. Bahkan seluruh bagian kapal turut memberi dorongan semangat pada satu baut kecil itu untuk bertahan. Mereka mengingatkan bahwa baut kecil itu sangat penting bagi keselamatan kapal. Jika ia menyerah dan melepaskan pegangannya, seluruh isi kapal akan tenggelam. Dukungan itu membuat baut kecil kembali menemukan arti penting dirinya di antara komponen kapal lainnya. Dengan sekuat tenaga, ia pun berusaha tetap bertahan demi keselamatan seisi kapal.
Sayang, dunia kerja seringkali berkebalikan dengan ilustrasi di atas. Kita malah cenderung girang melihat rekan sekerja "jatuh", bahkan kita akan merasa bangga apabila kita sendiri yang membuat rekan kerja gagal dalam tanggung jawabnya. Jika itu dibiarkan, artinya perpecahan sedang dimulai dan tanpa sadar kita menggali lubang kubur sendiri. Apa yang disebut gaya hidup seorang Kristen seakan tidak berlaku di tempat kerja. Padahal setiap tindakan yang kita lakukan akan selalu disorot oleh Sang Atasan.
Bagaimana sikap kita dengan rekan kerja? Mungkin saat rekan kerja menghadapi masalah, kita menganggap itu risiko yang harus ia hadapi sendiri. Tapi sebagai tim, kegagalan satu orang akan selalu membawa dampak pada keseluruhan. Jadi mengapa kita harus saling menjatuhkan? Bukankah hasilnya tentu jauh lebih baik jika kita saling mendukung dan bekerjasama menghadapi persoalan? Kristus mengajarkan bahwa kita adalah satu tubuh. Jika satu anggota mengalami masalah, yang lainnya harus mendorong dan menguatkannya. Jangan sampai masalah yang dialami rekan kerja malah membuat kita senang. Tapi baiklah kita berseru, "Berpeganglah erat-erat! Tanpa kamu, kami akan tenggelam!"
Kegagalan atau kesuksesan rekan sekerja akan selalu mempengaruhi diri kita juga
Ilustrasi Rohani ini diambil dari Renungan Harian Spirit
Read More..
- Filipi 2:3
Sebuah baut kecil, bersama ribuan baut seukurannya dipasang untuk menahan lempengan-lempengan baja di lambung sebuah kapal besar. Saat melintasi samudera Hindia yang ganas, baut kecil itu terancam lepas. Hal itu membuat ribuan baut lain terancam lepas pula.
Baut-baut kecil lain berteriak menguatkan, "Awas! Berpeganglah erat-erat! Jika kamu lepas kami juga akan lepas!" Teriakan itu didengar oleh lempengan-lempengan baja yang membuat mereka menyerukan hal yang sama. Bahkan seluruh bagian kapal turut memberi dorongan semangat pada satu baut kecil itu untuk bertahan. Mereka mengingatkan bahwa baut kecil itu sangat penting bagi keselamatan kapal. Jika ia menyerah dan melepaskan pegangannya, seluruh isi kapal akan tenggelam. Dukungan itu membuat baut kecil kembali menemukan arti penting dirinya di antara komponen kapal lainnya. Dengan sekuat tenaga, ia pun berusaha tetap bertahan demi keselamatan seisi kapal.
Sayang, dunia kerja seringkali berkebalikan dengan ilustrasi di atas. Kita malah cenderung girang melihat rekan sekerja "jatuh", bahkan kita akan merasa bangga apabila kita sendiri yang membuat rekan kerja gagal dalam tanggung jawabnya. Jika itu dibiarkan, artinya perpecahan sedang dimulai dan tanpa sadar kita menggali lubang kubur sendiri. Apa yang disebut gaya hidup seorang Kristen seakan tidak berlaku di tempat kerja. Padahal setiap tindakan yang kita lakukan akan selalu disorot oleh Sang Atasan.
Bagaimana sikap kita dengan rekan kerja? Mungkin saat rekan kerja menghadapi masalah, kita menganggap itu risiko yang harus ia hadapi sendiri. Tapi sebagai tim, kegagalan satu orang akan selalu membawa dampak pada keseluruhan. Jadi mengapa kita harus saling menjatuhkan? Bukankah hasilnya tentu jauh lebih baik jika kita saling mendukung dan bekerjasama menghadapi persoalan? Kristus mengajarkan bahwa kita adalah satu tubuh. Jika satu anggota mengalami masalah, yang lainnya harus mendorong dan menguatkannya. Jangan sampai masalah yang dialami rekan kerja malah membuat kita senang. Tapi baiklah kita berseru, "Berpeganglah erat-erat! Tanpa kamu, kami akan tenggelam!"
Kegagalan atau kesuksesan rekan sekerja akan selalu mempengaruhi diri kita juga
Ilustrasi Rohani ini diambil dari Renungan Harian Spirit
26 January 2009
The First
Shallom,
i should exactly give thanks to my "heavenly" Boss for all of His mercy which given in me. Those makes me, have capable to release this blog. And also to my friends, Mr. Teguh Tri Susilo for all your guide. So do Thea, Mr. Yoga, and all my friends that support me who i can't write one by one, but you (all) has maked me be different.I hope the Blog will be a inspiration, bless, and bless so do bless for you all.
Keep Bloging & Gbu all..!!
Subscribe to:
Posts (Atom)
Ada Hari Esok. Design: Luka Cvrk Sponsored by B4Contact Released under a Creative Commons Licence
İnternet'li tarafından Goolly bloggera uyarlamıştır..